KONGRES KNPI
Poempida: Pemuda Harus
Jadi Solusi Bangsa
Rabu, 14 Desember 2005
JAKARTA (Suara Karya): Kandidat Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)
periode 2005-2008 Poempida Hidayatulloh berjanji memberdayakan pemuda sehingga pemuda
tidak menjadi beban bagi bangsa dan negara.
“Saya berkomitmen pemuda perlu diberdayakan agar bisa menjadi solusi bagi bangsa ini,
dan bukannya jadi beban,” kata Poempida Hidayatulloh kepada wartawan di Jakarta, Selasa
(13/12).
Ia mengatakan, KNPI adalah organisasi yang sangat strategis karena di dalamnya terdapat
berbagai unsur pemuda yang lintas fraksi, lintas daerah, lintas agama. KNPI bisa dijadikan
network untuk melaksanakan berbagai proyek idealisme bangsa.
Diingatkan, bangsa ini berkali-kali terkena krisis seperti bencana tsunami dan lonjakan
harga bahan bakar minyak (BBM). Situasi ini telah menyebabkan pemerintahan di bawah
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengalami kendala dalam memperbaiki kondisi
perekonomian rakyat.
Dalam kaitan ini, menurut Poempida, KNPI tidak bisa berdiam diri. KNPI harus ikut
membantu pemerintah khususnya dalam mengatasi pengangguran terutama di kalangan
muda. “Kalau terlalu lama nganggur, pemuda kita bisa frustasi, akhirnya berbuat nekat,
melanggar hukum. Ini yang kemudian menjadi beban bagi negara,” tuturnya.
Poempida mengaku memiliki program ke depan dalam memberdayakan pemuda antara lain
menjalin program community development dengan perusahaan-perusahaan besar. Dalam
program ini, pemuda bisa memperoleh pengalaman kerja di perusahaan sehingga bisa
menjadi bekal saat melamar pekerjaan.
“Saya juga akan bekerja sama dengan balai latihan kerja (BLK) Depnaker, untuk melatih
pemuda kita agar memiliki ketrampilan,” tuturnya.
Poempida yang juga wakil bendahara DPP Partai Golkar ini menambahkan harus ada
kebersamaan dan transparansi dalam mengelola organisasi KNPI ke depan.
“Kita perlu kebersamaan agar semua langkah dan kebijakan didukung oleh semua unsur di
KNPI. Jangan setelah terpilih jadi ketua umum, malah diganggu, disikut sehingga program
tak bisa berjalan. Begitu juga, dalam pengelolaan harus transparan sehingga tidak timbul
kecurigaan bahwa ketua umum KNPI punya kepentingan politik tertentu,” tambahnya.
Menurut Poempida, ada dua program ke depan yang akan dilakukannya dalam
memberdayakan pemuda. Pertama, membentuk gerakan sukarelawan pemuda Indonesia
dan kedua, membentuk gerakan sadar lingkungan.
Mengenai paradigma KNPI yang lebih berorientasi politik praktis ketimbang pada
pemberdayaan pemuda, Poempida mengatakan, sebenarnya tidak ada salahnya karena
KNPI bisa dijadikan sebagai wahana pembelajaran politik. Bergabungnya berbagai tokoh
muda partai politik dan organisasi di KNPI akan bermanfaat dalam menjalin kerja sama dan
lobi-lobi politik di kemudian hari. (Victor AS)