Oh Generasi Muda
Oleh: Dr. Poempida Hidayatulloh
Generasi muda adalah tulang punggung suatu Bangsa. Sudah sering kita dengar peribahasa tersebut. Di sini jelas bermakna bahwa jika kaum muda di dalam suatu bangsa itu kuat, cerdas, cekatan, tekun, ulet dan bersahaja; maka bangsa itu akan menjadi suatu bangsa yang tidak hanya kuat tetapi juga progresif. Di lain pihak jika kaum muda suatu bangsa itu lemah, malas, masa bodoh, dan tidak bertanggung jawab; maka akan celakalah bangsa tersebut. Dengan demikian pembinaan generasi muda di setiap bangsa itu sudah sepatutnya menjadi hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Pemuda Indonesia telah banyak membuktikan bahwa peran mereka dalam sejarah perjuangan kemerdekaan sangatlah signifikan. Mulai dari deklarasi sumpah pemuda sampai ke Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia sejarah mencatat bahwa peran para pemuda sebagai agen perubahan di saat itu sangatlah instrumental. Benih nasionalisme Indonesia di tanam oleh para pemuda. Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 terjadi atas desakan para pemuda. Para pemuda banyak yang gugur dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik ini. Dan masih banyak lagi catatan sejarah mengenai peran pemuda.
Di saat rakyat berada di bawah tirani, maka para pemuda lah yang dapat menjadi pembela. Di kala negara dalam keadaan bahaya, para pemuda juga yang bertempur. Mana kala hak-hak rakyat terpasung, para pemuda lah yang membebaskan. Di mana tidak ada keadilan, para pemuda lah yang turun ke jalan. Sungguh besar dampak yang di bawa pemuda kepada suatu bangsa.
Namun demikian ketika berbicara mengenai kekuasaan atau kepemimpinan suatu bangsa, mengapa pemuda selalu dianggap sebagai prioritas sekunder? Tiba-tiba saja muncullah kriteria ini dan itu yang acapkali tidak dimungkinkan oleh seorang anak muda untuk dapat memenuhinya, terutama dalam isyu “Pengalaman”. Memang benar pepatah mengatakan “Pengalaman adalah guru yang terbaik”. Namun di dalam masalah kepemimpinan, pengalaman bukan segalanya, walaupun tetap menjadi bagian yang esensial. Kepemimpinan seorang muda dapat didukung. Tidak perlu ada lagi dikotomi tua muda. Justeru kombinasi yang terbaik adalah pengalaman kaum tua dan keberanian mendobrak kaum muda. Ini akan menjadi kekuatan yang maha dahsyat.
Kapan akan terjadi di Indonesia? Beri kesempatan kaum muda!