Makna Persahabatan
Oleh Poempida Hidayatulloh
Jumat lalu saya menemani Bang Surya Paloh ke Surabaya untuk menghadiri Pembukaan Munas Partai Hanura. Ternyata enak juga naik Private Jetnya Bang Surya. Kami berangkat bersama Mas Didik Rachbini, Bang Ferry Mursyidan Baldan, Mas Sugeng Suparwoto, Bung Jeffrie Geovanie, Samuel Nitisaputra, dan Malik Haromain. Suatu kumpulan personil dari berbagai background. Beruntung saya dapat mengenal mereka semua secara dekat. Kami banyak bicara mengenai visi Bangsa ke depan, dilengkapi dengan becanda dan tawa. Sangat relax dan menyegarkan.
Di perjalanan, saya berbicara secara pribadi dengan Bang Surya dan banyak mendengarkan idea dan pemikiran dari Bang Surya yang cukup mencerahkan. Banyak orang yang salah menilai Beliau.
Di balik wajah berjanggut yang bagi sebagian orang menakutkan terpancar pikiran-pikiran kritis dan progresif dari seorang Surya Paloh.
Yang saya suka dari Bang Surya itu, adalah konsistensinya dalam mengangkat isyu-isyu sosial dan populis. Bagaimana kemudian Ormas Nasional Demokrat dapat menjadi “conduit” dari isyu-isyu yang tengah terbengkalai itu. Saya yakin dan sangat berharap Bang Surya dapat merealisasikan visi Beliau.
Sampai di Surabaya, kami secara tidak sengaja bertemu dengan rombongan Ibu Megawati Soekarnoputri yang didampingi oleh Mas Pramono Anung dan Mas Tjahyo Kumolo, yang juga baru tiba di Surabaya.
Bang Surya dengan hangat mendekati rombongan Ibu Mega. Kami akhirnya menjadi satu rombongan dari bandara menuju hotel Shangri la Surabaya, di mana acara Munas Partai Hanura berlangsung. Sampai di tempat tujuan, kami disambut hangat oleh tokoh-tokoh Partai Hanura. Beberapa kawan baik saya tampak ceria. Kang Yus, Bung Danny Thaharsyah, Bung Iriansyah, dan Pak Suwaedi Marasabesi, semua tampak cerah.
Kemudian kami disambut hangat oleh Pak Wiranto Pribadi.
Belum lama kami berbicara, rombongan Pak JK tiba. Pak JK didampingi oleh Pak Fahmi Idris (Ayah mertuaku yth), Indra Piliang, Pak Sumarsono dan Ibu Dr. Ula. Semua kawan dan penuh dengan keakraban.
Makna yang saya dapat dalam hal ini adalah betapa pentingnya persahabatan di komunitas apa pun kita berada. Apalagi di bidang politik. Persaingan politik tidak perlu menjadi suatu masalah personal yang meruncing yang dapat berakibat disintegrasi Bangsa. Karena para elit ini adalah pemimpin yang perilakunya senantiasa di lihat selalu oleh mata masyarakat.
Adab politik yang baik berbasis solidaritas dan sling menghormati harus kita junjung tinggi semua. Terutama oleh kita, generasi muda.
Mantap! Partai boleh berbeda, tujuan harus sama, membangun bangsa. Berlomba-lomba dengan ide, visi dan realisasi. Suatu kedawasaan berpolitik yang diharapkan…