Golkar Independen, Khianati Koalisi? Oleh Poempida Hidayatulloh
Pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) beberapa hari belakangan ini , patut mendapat pujian. Keteguhan dan konsistensi dalam mempertahankan keputusan fraksi Partai Golkar di Pansus Skandal Century, menepis berbagai macam persepsi publik yang selalu menilai Golkar adalah partai tengah yang tidak berani dan selalu mengandalkan lobby jalur belakang semata.
Perlu diingat bahwa konsistensi ini tidak terlepas dari berbagai tekanan yang ditujukan kepada Ical, mulai dari reshuffle dan isyu pajak. Semangat yang diangkat oleh Ical pun luar biasa, membongkar kasus skandal century ini seluas-luasnya dan setransparan mungkin.
Pihak yang tidak suka menilai bahwa Golkar telah melakukan penghianatan terhadap koalisi partai pemerintah. Karena isyu yang berkembang akan selalu menjadi beban moral bagi pemerintah. Apalagi 2 tokoh sentral kabinet, Boediono Sri Mulyani, terlibat dalam masalah century ini.
Namun perlu diingat bahwa koalisi dibentuk untuk menciptakan pemerintahan yang kuat yang dapat kemudian bekerja untuk kepentingan Masyarakat.
Koalisi tentunya tidak dibentuk untuk saling menutupi permasalahan hukum yang ada. Jika demikian, ini akan menjadi pengkhianatan terhadap amanat rakyat.
Jika manuver politik seperti ini secara kesinambungan terus dipertahankan oleh Ical, bukannya mustahil popularitas, simpati dan dukungan pada Ical dan Golkar akan terus bertambah. Tabungan dukungan dan simpati seperti ini, sangat diperlukan oleh Golkar pada saat Pemilu 2014 nanti.
Pada akhir nya saya harus kembali mengingatkan bahwa posisi Independen itu jauh lebih menguntungkan Golkar dalam konteks politik pencitraan. Dari sejak munas Golkar di Riau yang lalu saya tidak akan pernah berhenti untuk menyuarakan independensi partai Golkar. Sudah sewajarnya Golkar mempertimbakan untuk mereposisi menuju independensi. Saya cinta Partai ini! Ayo maju Golkar!