Ibas dan Anas

Oleh Poempida Hidayatulloh

Jika Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menjadi sekjen mendampingi Ketua Umum terpilih Partai Demokrat Anas Urbaningrum, maka sekali lagi Partai Demokrat telah membuat gebrakan baru dalam melakukan pencitraan Partainya. Wajah-wajah muda yang ditampilkan akan memberikan warna baru di belantara Politik Nasional. Selamat kepada dua kawan saya Bung Anas dan Bung Ibas!

Dengan demikian mau tidak mau, Partai Demokrat secara konsekuen harus melakukan regenerasi secara total dengan memunculkan pengurus-pengurus muda yang memang mampu dan mumpuni.

Ketika mendengar kabar struktur Muda Partai Demokrat seperti ini, banyak aktifis-aktifis muda dan bahkan anggota Partai Golkar yang muda meminta arahan kepada saya, apakah sebaiknya mereka tidak bergabung saja ke Partai Demokrat saja? Memang dengan susunan struktur muda seperti di atas daya tarik Partai Demokrat nampaknya tambah elok bagi kawula muda Indonesia.

Kebanyakan para pemuda yang meminta pendapat saya ini menyatakan bahwa mereka lelah dengan figur-figur senior yang ditampilkan Partai-Partai lainnya.

Sungguh sulit memang bagi saya memberikan jawaban atas pertanyaan di atas ini. Hal ini dikarenakan secara hati saya sangat suka dengan idea regenerasi tadi yang memang tampak menarik. Namun dalam menjawab pertanyaan seperti tadi, karena hal ini menyangkut pilihan politis, maka saya harus tetap dapat memberikan opini yang obyektif.

Akhirnya, saya hanya dapat menyampaikan sbb: “Ikuti saja kata hati anda masing-masing”. Tentunya dengan sedikit catatan, bahwa Seyogyanya, Pilihan Politik itu selalu dilandasi semangat juang sesuai dengan ideologi yang kita anut. Tentunya memperjuangkan kepentingan rakyat menjadi lebih penting daripada sekedar mencari peluang untuk mengejar jabatan politik semata. Semangat juang tadi juga harus diperkuat oleh nilai konsistensi, progresifitas, moralitas, tanggung jawab, dan kredibilitas agar tidak terbawa oleh arus politik kotor yang menyesatkan.

Dalam hal ini secara obyektif saya sampaikan bahwa apa yang terlihat belum tentu baik. Tokoh-tokoh senior yang ditawarkan oleh Partai-Partai selain PD pun belum tentu buruk.

Intinya adalah jika kita menjunjung tinggi nilai-nilai perjuangan yang saya sebut di atas, maka di mana pun kita berperan selama niat berjuang dengan ikhlas maka Insya Allah semua usaha kita akan sampai. Jadi tidak perlu kita berpindah-pindah Partai hanya melihat karena satu Partai lebih menarik daripada yang lain. Dengan kata lain, janganlah kita melangkah secara oportunis.

Saya berharap nilai perjuangan ini pun nanti akan di gelora kan oleh Bung Anas dan Bung Ibas di Partai Demokrat. Agar kita generasi muda Indonesia dapat memberi contoh kepada para senior kita bahwa kita bisa berlaku lebih baik dari mereka demi Indonesia yang lebih baik.

3 comments

  1. setuju…dimanapun dan partai manapun..semua sama..tergantung niat kita masing2..yg penting ingin berbuat untk bangsa & negara.., belum tentu orang muda berarti bersih dan baik nanti..bisa2 malah yg muda2 yg lebih celaka..dlm memimpin karena keambisiannya lebih dominan..akibat emosi yg tak terkendali…jadi tua muda sama saja tergantung niat & hati nurani untuk berbuat kepada rakyat…

Tinggalkan Balasan