Statement “Idrus Marham Minta Surya Paloh Hengkang dari Golkar http://de.tk/oeMrH” ini dilansir oleh detik com 2 hari yang lalu.
Tentunya Hal seperti ini tidak akan saya diamkan begitu saja. Terlebih lagi saya adalah bagian dari golongan orang yang cinta golkar Dan juga terafiliasi dengan Nasdem sebagai Dewan Pakar.
Sebelum masuk ke pembahasan tentang statement Pak Sekjen Golkar di atas, saya ingin menjelaskan mengapa saya tertarik dengan Nasdem terlebih dahulu.
Sejak awal Nasdem dibentuk berdasarkan gerakan moral untuk menjawab kekosongan di ruang publik dalam isyu-isyu sosial.
Seyogyanya Nasdem tetap mempertahankan positioning tersebut sehingga tidak keluar dari cita-cita yang akan diperjuangkan. Jangan pernah Nasdem dikonversi menjadi Partai Politik, karena akibatnya akan merusak citra dan keaslian niat dibentuknya Nasdem.
Jika dikemudian hari ternyata mampu menggalang banyak anggota, maka Nasdem secara politis tetap dapat memberikan dukungan politik kepada suatu pihak tertentu tanpa harus merusak cita-cita yang diperjuangkannya.
Disinilah ketertarikan saya untuk bergabung dengan Nasdem. Tapi jika dari awal Nasdem sudah bertujuan menjadi suatu entitas Partai Politik, maka saya tidak pernah akan bergabung. Karena saya secara konsisten menganut azas satu hidup satu partai saja. Karena secara positioning dan ideologi saya tetap percaya dapat menyalurkan aspirasi perjuangan politik saya melalui Golkar. Dan akan tetap seperti itu.
Di lain pihak saya tetap menghimbau agar terjadi konsolidasi total di dalam diri Golkar. Saya sangat berharap terjadi Islah antara Bang Ical dan Bang Surya. Karena jika dua kekuatan ini bergabung, akan menjadikan Golkar suatu kekuatan politik yang luar biasa. Justru jika kedua kekuatan ini beradu dan saling menjatuhkan, Golkarlah yang rugi. Dan yang diuntungkan tentunya Partai-Partai lain saingan Golkar.
Dalam isyu statement Bang Idrus Marham di atas, perlu sedikit saya kritisi. Karena rekan-rekan saya di Golkar masih belum dapat membedakan antara permainan politik dan permainan pencitraan. Isyu-isyu yang cenderung memunculkan potensi perdebatan internal di Golkar, seyogyanya tidak perlu dibawa ke ranah publik. Mengapa demikian karena jika suatu Partai terlihat bertikai di mata Publik maka citranya akan sangat terganggu. Karena kondisi pencitraan Partai Golkar masih dibayangi stigma-stigma yang tidak positif belakangan ini.
Agar lebih taktis, masaalah ini sebenarnya dapat diselesaikan dengan mudah, karena akan memberikan kejelasan kepada kader Golkar seperti saya dalam menyikapinya. Caranya DPP Golkar tinggal mengeluarkan PO (Peraturan Organisasi) yang memang memberikan opsi untuk memilih apakah tetap di Golkar atau ke Nasdem. Saya yakin sekali kader Golkar sejati sangat paham dengan situasi seperti ini dan akan tetap loyal dengan Golkar. Walaupun tentunya tetap ada gejolak kontroversi, namun ruang lingkupnya tetap di batasi dalam ruang internal golkar saja, sehingga tidak menjadi polemik publik yang kontra produktif dalam hal pencitraan Partai.
Oleh Poempida Hidayatulloh
By Dr. Poempida Hidayatulloh
sy setuju dg pendapat bpk, dg stetmen yg dilontarkan idrus marham, menunjukkan kesombongan dia, apakah dg keluarnya surya paloh dr GOLKAR akan membuat GOLKAR menjd lbh baik & lbh besar? sy rasa tdk.
konflik dalam gagasan dan jabatan adalah dinamika parpol. saya kira golkar merupakan parpol tercanggih hingga kiwari. tetapi sungguh golkar terancam perpecahan setelah sejumlah tokoh elitenya mendirikan parpol baru. apalagi jika bang surya dan wadiabaladnya keluar, tentu kekuatan golkar semakin kecil. saya kira jika nasdem tidak menjadi parpol, lalu eksponennya masih bergabung dengan golkar, tentu yang terpenting membagi posisi dan peran golkar di satu pihak dan nasdem di pihak lain merupakan hal signifikan. sebab jika gagasan dan posisi eksponen nasdem tidak diakomodir golkar, kemungkinan besar nasdem akan berdiri menjadi parpol. lalu akhirnya kekuatan golkar terpecah belah. saya melihat persoalan ini berkisar konflik elit. sedangkan level grassroot golkar dan nasdem tidak menyadari konflik yang sesungguhnya. lebih baik para elite golkar dan nasdem memperjuangkan kesejahteraan dan demokrasi yang sesungguhnya dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. terima kasih.
omongkan ke idrus marham tu jangan galak ngomong baseng-baseng,
aneh 1999 kito samo samo dihujat tetap bersatu. (eh limo taon laju lanjut sepuloh tahun nyo)
kalu la sudah munas pasti ribut nak becerai galo (cak ke hebatan)
kalu nak ancur ngapo baru nak sekarang la duo kali pemilu lemak la dari dulu pindah partai,
demokrat bae ambil orang yang kontroversial(spt ulil dan nurpati) eh golkar malah nguser kader nyo dewek, partai yag aneh!