Surat Pengunduran diri Poempida dari Ormas Nasional Demokrat

Kepada
Yth. Abangda Surya Paloh
Ketua Umum Ormas Nasional Demokrat
Di tempat

Jakarta, 26 Juli 2010

Dengan hormat,
Semoga Abangda dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
Bersama dengan surat ini perkenankan saya menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya Kepada Abang yang telah mempercayakan saya untuk dapat menjadi bagian Ormas Nasional Demokrat, sebagai anggota Dewan Pakar.

2. Saya menilai Ormas Nasional Demokrat tetap harus konsisten memperjuangkan nilai-nilai moral, sosial dan budaya yang tengah mengalami krisis di bumi pertiwi yang tercinta ini. Saya pribadi akan selalu mendukung semangat perjuangan dalam hal ini.

3. Terbentuknya wacana yang telah menjadi persepsi publik bahwa Ormas Nasional Demokrat di kemudian hari akan menjadi Partai. Hal ini membuat posisi saya menjadi sangat dilematis.

4. Perlu saya sampaikan, Abangda yang saya hormati, bahwa saya mempunyai prinsip “satu hidup, satu partai”. Saya harus konsisten dengan prinsip tersebut. Jika di kemudian hari pada akhirnya saya harus memilih, maka saya akan tetap konsisten menjadi kader Partai Golkar, Partai yang sudah 16 tahun menjadi patron perjuangan politik saya.

5. Dengan demikian, dengan segala hormat kepada Abangda, saya memohon pengertian Abangda bahwa mulai hari ini saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota Ormas Nasional Demokrat.

6. Keputusan yang sangat sulit ini memang perlu saya tetapkan agar saya dapat lebih fokus dalam memperjuangkan aspirasi politik yang saya yakini. Semoga Abangda dapat memahami keputusan saya ini, dan saya mohon keputusan ini tidak memutuskan tali persaudaraan dan tali silaturahmi di antara kita.

Terima kasih atas segala perhatian Abangda selama ini.

Salam hormat,

Poempida Hidayatulloh

Tembusan:
– Bpk. Syamsul Muarif, Sekjen Ormas Nasional Demokrat
– Bpk. Siswono Yudhohusodo, Ketua Dewan Pakar, Ormas Nasional Demokrat

Oleh Dr. Poempida Hidayatulloh

7 comments

  1. Sy jg beberpa kali membaca headline koran harian d kota sy mas, ormas ND akan berubah menjadi partai dkemudian hari.tp ap mgkin itu terjadi?org2 yg ada d dalam ND skr ini kan Multipartai?ap mgkin mreka akn hengkang dr partai mereka atau??entahlah,,,

  2. Suasana kebathinan Bpk Poempida kurang lebih sama dengan suasan bathin kader2 lain yang tentu “terlanjur” ikut2an masuk digerbong itu. Kalau NASDEM punya Niat Restorasi Indonesia secara total, rasa – rasanya akan jauh lebih acceptable disemua kalangan kalau tidak menjadi partai.

    Siapapun akan rela dan ikhlas bergabung kalau NASDEM benar – benar “konsisten memperjuangkan nilai-nilai moral, sosial dan budaya yang tengah mengalami krisis di bumi pertiwi yang tercinta ini” Saat ini rakyat butuh wadah “alternatif” penyaluran aspirasi sebagai akibat krisis ketidak percayaan terhadap partai politik.

    Kalau NASDEM jadi partai politik butuh waktu dan energy yang sangat besar untuk meraih simpati masyarakat. Sebaliknya kalau tetap menjadi gerakan sosial yang terorganisir dengan baik, apalagi didukung oleh network saya yakin RESTORASI INDONESIA lebih DAHSYAT dari RESTORASI MEIJI DI JEPANG..!!!

  3. Ass.Alaikum Bung @ Poempida Hidayatulloh……….. Keputusan itu, saya hargai, sangat jarang seperti Bung Poempida bisa eksis di satu partai….Banyak yang loncat sana loncat sini, namun akhirnya juga pastilah ga dapat secara sustainable….semu saja. Salut buat Anda.

    Pengunduran di Bung @ Poempida ………Ini merupakan pembelajaran berharga buat Bung @ Surya Paloh, Nasdem harus ambil hikmah disini (sy anggap ii berkah buat Nasdem) agar introspeksi diri sejak dini, karena benarlah bahwa, bila suatu saat Nasdem beralih ke Partai Politik, maka kiamat baginya….Habis percuma investasi politiknya selama ini. Namun tentu Bung @ Surya sdh jauh memikirkan itu, apalagi ada @ Sri Sultan disitu yang bisa menapasi Bung @ Surya.

    Saya salah satu anak bangsa yang ikut memantau perjalanan Nasdem, namun sy bukan dan tidak masuk pengurus, cuma peduli saja kalau ada gerakan restorasi untuk Indonesia. Jujur saya salut dengan Bung @ Surya…ga pernah diam, aktif dan bergairah untuk mengurus bangsa ini, susah kita mendapat panutan seperti itu, mau berkorban dan tetap semangat tanpa menyerah…. Semoga tidak di jadikan partai….. Karena bangun partai sama juga membangun bisnis tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh waktu, keuletan, sabar, dlsb……..banyak faktorlah……Ga boleh berdasar semata karena kecewa atau syahwat materi dan kekuasaan, ini yang banyak merasuki anak bangsa yang mendirikan partai, akhirnya mati suri………….

    Ga perlulah Nasdem jadi parpol……asal jangan Nasdem melarang kadernya ber partai (itu baru salah) karena tanpa itu, bila suatu saat, ada kader Nasdem yang akan ikut berkompetisi apa saja, termasuk di RI-1 atau lainnya, no problem……..kader atau simpatisannya pastilah mendukung. Yang pasti Nasdem jalanlah sesuai visi dan misinya dalam meretorasi bangsa dan negara Indonesia yang lumayan sakit parah ini……..

    Makasih Bung @ Poempida Hidayatulloh, saya sempat mampir disini, biasanya kita ketemu di kompasiana…… saya juga ada disana http://kompasiana.com/hasrulhoesein

    Sukses Selalu Bung….. dan Sukses Nasdem, semoga membuktikan jati dirinya…Amin
    Wassalam
    Asrul Hoesein (085315497331)

  4. Assalamuallaikum Bung Poempida Hidayatulloh,, Salam hormat dan sukses buat anda.

    Cermin Diri Seorang Politisi Muda

    Sebagai seorang anak muda yang telah terjun ke kancah perolitikan nasional, nama Poempida Hidayatullah sudah dikenal di Sumatera Barat. Partai Golkar seakan telah melekat dengan diri anda. Saya pernah menulis Anda pada Tabloid PUBLIK saat Pemilihan Legislatif tahun 2009 lalu. Belasan tahun Anda telah menapak karir politik mulai dari bawah di Partai yang berlambang pohon beringin. Nama Anda begitu dikenal sebagai tokoh muda di Sumatera Barat.

    Pantauan saya pribadi sari sekian banyak para politisi muda yang tercatat di negeri ini, nama anda termasuk salah satu pemimpin masa depan di negeri ini. Setidaknya, ke depan sosok Anda akan mampu menjadi penyalur aspirasi manyarakat di lembaga terhormat di pentas nasional. Gerakan sosial yang telah Anda lakukan dan sikap bijak sebagai tokoh muda bangsa ini diyakini akan mampu membangun pondasi simpatik dari masyarakat.

    Pantauan saya, saat ini dari sekian banyak politisi muda yang tampil di panggung politik nasional, sebagian dari mereka begitu sangat rapuh dari pengaruh partai politik yang tumbuh menjamur. Terkesan partai bagi mereka tak lebih hanya untuk mengejar sebuah jabatan dan kepentingan pribadi . Di sisi lainnya masyarakat bingung untuk menentukan partainya sendiri di tengah pergulatan dengan kehidupannya.

    Saya secara pribadi amat bangga dan salut dengan keputusan Anda untuk memilih mundur dari Organisasi Nasional Demokrat (Nadem) yang semula berdiri sebagai ormas yang dinilai akan dapat melepaskan belenggu krisis masyarakat yang berkepanjangan.

    Namun berdasarkan wacana Publik kelak Ormas Nadem akan menjadi sebuah Partai Politik, kondisi ini membuat Anda berfikir dan harus mengambil sebuah keputusan yang bijak. Anda memilih untuk mengundurkan diri dan tetap berada di bawah bendera Partai Golkar.

    Bagi saya keputusan Anda ini adalah keputusan yang luar biasa, Anda begitu tegar dengan prinsip dan pendirian “Satu Hidup, Satu Partai”. Prinsip ini tak banyak dimiliki oleh politisi muda lainnya di negeri ini. Sebab tak sedikit di antara mereka yang loncat pagar dari partai ini ke partai lainnya.

    Pandangan saya saat ini, para tokoh politik di negeri ini, mulai dari tokoh nasional sampai ke daerah, mereka melibatkan diri dalam sebuah partai politik tak lebih hanya untuk mengejar sebuah kepentingan tertentu. Partai politik tidak lagi menjadi sebuah ideologi untuk membangun bangsa dan masyarakat, meski pada prinsipnya tujuan hakiki berdirinya sebuah partai politik untuk membangun bangsa menuju masyarakat yang makmur.

    Jarang politisi muda yang memiliki prinsip dan loyalitas terhadap partai, prinsip ini telah mendarah daging di tubuh Poempida Hidayatulloh. Satu warna dalam hidup. Sosoknya diyakini akan mampu menjadi cermin diri bagi politisi muda di republik ini.

    Selamat Buat Poempida Hidayatulloh, teruskan perjuangan demi negeri ini, semoga kiprah dan kreatifitas Anda akan tercatat sebuah sejarah poltisi muda di negeri ini yang memiliki prinsip dan jati diri. Hendaknya ini dapat menjadi contoh bagi politisi muda lainnya..

    Wassalam,
    Syamsul Azwar (Kabupaten Solok, Sumbar)

  5. tahu gak bang, melihat aktifitas Nasdem yg mendengung-dengungkan visi RESTORASI setiap hari, saya jd berkesimpulan, bahwa oooh ternyata RESTORASI itu adalah DEKLARASI + REBOISASi..toohhh… πŸ™‚

    era Demagog sudah lewat bang… gestur dan gaya bahasa pidato demagog gak jaman lg.. Anakronis !
    sebaiknya abang gak mundur dengan alasan Nsdem kelak menjelma partai.. lebih elok jika mundur karena alasan visi… wong gak ada yg baru koq dlm jualan Nassdem

    apa yg dirumuskan oleh para pemikir didlm Nasdem itu visi lama, hanya dikemas dlm bahasa berbeda. seperti komentator bola yg hanya membicarkan apa yg sebenarnya juga diketahui oleh pemirsa dr tabloid BOLA… hehehehe…

    salam bang, semoga tetap sukses dlm segala aktifitasnya…
    btw, generasi abang sekarang jg mesti hati2… tampakx intelektual muda sepantaran abang dah mulai ketinggalan jaman jg dlm menawarkan solusi… mungkin kami2 yg satu-dua generasi dibawah abang jauh lebih cocok deh dgn perkembangan jaman sekarang (terlebih lagi kedepannya).. tampakx dunia dan indonesia khususnya akan segera kami ambil alih dr generasi diatas kami.. oleh sebab kami lebih adaptif, toleran, dan lebih terbuka dgn segala informasi & derap laju jaman ini..
    mohon izin untuk melambung bang….

    salam πŸ™‚

  6. bagai buah simalakama dimakan ibu mati tak makan bapak mati.
    itulah hidup selaluh harus memilih.
    pemilu 1992 adalah pemilu “pertama” yang saya pertanyakan pada orang tua saya, saat itu usia saya 6tahunan.
    +=mak kita pilih apo?
    -=pilih golkar.
    +=ngapo?
    -=pns harus golkar.
    +=ngapo?
    -=dipecat uwong kalu dak meleh golkar.
    +=kato siapo?
    -=mentri
    saat itu saya tau bahwa pns wajib golkar,saya pung hanya menerima ikut kampanye pake baju golkar .
    pemilu 1997 pemulu “kedua” dalam pelajaran hidup saya, saat itu saya berdialog dengan tepan saya
    +=kau meleh apo?
    -=sebenernyo aku pengen golkar, tapi wongtuo ku p3
    +=loh kan umak &bak kau kan pns, harus golkar kageg dipecat mentri
    -=idak, dipecat kamikan muhammadiah
    +=oh jadi kalu pns tapi melok ormas keagamaan pecak muhammadiah boleh ke p3.
    -=usst diem diem bae jangan beri tau yang lain.
    saat itu saya mengetahui mulai mengenal yang namanya faksi politik (politik aliran) dan yang saya pikirkan apa guna semboyan LUBER kalau orang dalam suatu kelompok sudah diarahkan kesuatu partai politik.

    pemilu 1997 berlangsung seperti biasa sesesai nyoblos semua langsung pulang kerumah berberes rumah atau tidur, ngak usah ditunggui TPS kan pemenangnya udah ketauan…GOLKAR…..
    membaca reperensi pemilu sebelumnya ini kemenangan berturut-turut, saya bosan golkar menng terus menang dengan mudah lempeng aja ngak seru. saya berdoa ya allah buat gimana golkar itu bisa menang bengan bangga dengan kerja keras dan dengan karya nyata.

    1998 allah mejawab doa saya ,pemilu 1999 golkar harus kerja keras dan alhamdulillah situasi seperti ini membuat saya belajar politik secara otodidak ditahun 99 saya merasakan apa yang dirasakan orang orang yang disangka pki 65, dihujat , takut pakai baju partai, di usir sama partai baru yang sok reformis. disituasi spt ini saya mencintai golkar saya harus bertanggung jawab terhadap doa saya agar allah membuat golkar menang dengan bangga dengan kerja keras dan dengan karya nyata.
    alhamdulillah hujatan itu membuat golkar sebagai raner-up pemilu99 mengalahkan partai partai yang sok reformis, golkar juru kunci politik tampa golkar aminrais tak akan bisa jadi ketua MPR, GUSDUR jadi Presiden dan Mega jadi wapres lalu jadi PRESIDEN.

    2004 kalau menurut urutan jumlah suara golkar rengking satu, tapi kalau membandingkan hasil 2004 dengan 1999 lalu ada pengurangan suara. elit golkar terlena sampai di kata-katai oleh mubarok baru golkar sadar.

    2009 golkar tetap satu rengling diatas PDIP tapi……dilangkahi oleh DEMOK RAT. taman sri wedari yang di arsitekki oleh yusuf kallah semuanya diklem oleh maha raja nya.

    2010 posisi golkar yang memengang koordinasi partai koalisi harus bisa menjadi pelawan terhadap rencana kenaikan bbm, tdl dll agar demok rat tidak bisa klem seenaknya

    saya senang ketika lihat dikoran pak yusup kalla hadir di buka puasa bersama golkar dan saya berharap pak paloh pun bisa hadir di juga….. mudah mudahan allah menetapkan hati beliau tetap pada partai golkar. dengan kekuatan 2media masa nasional maka opini publik terhadap golkar dapat di bentuk sejarah emas INDONESIA bersama GOLKAR dapat kita rebut kembali……

    • saya sangat mengagumi orang yang memiliki prinsip hidup dan diusiamu yang relaif mudah,sudah meraih banyak prestasi,saat ini saudara telah terpilih sebagai anggota DPR RI pengganti antar waktu dan semoga apa yang menjadi cita cita untuk memperjuangkan kempentingan rakyat dapat di wujudkan dilembaga yang ter hormat ini,selamat bekreja bung,salam sukses

Tinggalkan Balasan ke Syamsul AzwarBatalkan balasan