Target KADIN: Wujudkan 4 Juta Pengusaha baru!

Bapak Suryo Bambang Sulisto (SBS) akhirnya terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia pada Munas Kadin tgl 24-25 September 2010 yang lalu. Selamat dan Sukses kepada Beliau, dan terima kasih kepada segala dukungan seluruh pihak bagi Beliau.

Salah satu agenda pamungkas dari SBS untuk mencapai posisi Ketua Umum itu adalah mewujudkan perekenomian Indonesia yang tangguh dengan basis: menciptakan pertumbuhan ekonomi yang signifikan; mengangkat pertumbuhan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM); melaksanakan intensifikasi pembangunan daerah melalui pemberdayaan kemitraan KADIN daerah; percepatan pembangunan sektor energi terutama yang berbasis lingkungan; penguatan ketahanan pangan; pengokohan daya saing nasional; dan penciptaan lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya.
SBS percaya bahwa langkah awal ataupun target jangka pendek untuk memobilisasi pembangunan untuk mencapai tujuan di atas dapat direalisasikan melalui target penciptaan 4 juta pengusaha baru.
Apakah target tersebut terlalu ambisius? Jawabnya, tentu saja tidak.

Sekedar melihat latar belakang saja, bahwa Kadin adalah wadah dari segala asosiasi pelaku ekonomi yang secara konstitusional diakui oleh undang-undang. Kadin bukanlah pembuat kebijakan. Namun sebagai pusat berkumpulnya para pelaku, Kadin secara strategis dapat menjadi sentra informasi, kemitraan, pusat kajian, pengindentifikasian masalah, pemunculan gagasan, pengakomodasian usulan dan lobi untuk terbentuknya kebijakan-kebijakan ekonomi yang mumpuni dari pemerintah yang berkuasa. Selain daripada itu, Kadin juga merupakan suatu manifestasi jaringan pengusaha Indonesia yang luas yang mencapai sampai ke daerah di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga segala persoalan ekonomi domestik per daerah pun dapat tersentuh oleh Kadin.
Dengan demikian, peran Kadin yang maksimal dapat menjadi konduit dari terciptanya iklim ekonomi yang mumpuni, stabil dan berkesinambungan, sesuai dengan yang dapat menjadi basis pertumbuhan perekonomian Indonesia yang tangguh, seperti yang diharapkan dan ditarget oleh SBS.

Namun demikian Kadin tidak terlepas dari “constraint” permasalahan klasik dalam ekonomi Indonesia, yang sampai sekarang selalu berkutat di pusaran sebagai berikut: ketidakpastian hukum, sulitnya permodalan, lemahnya daya saing, suku bunga yang tinggi, lemahnya daya beli, perpajakan yang ketat, kebijakan yang kurang responsif dan tumpang tindih, dan sekarang ditambah dengan tantangan perdagangan bebas, kurang tersediannya energi untuk industrialisasi, lambatnya pembangunan infrastruktur dan kurang fokusnya pembangunan sektor riil yang merata.

Kata kunci yang menarik dari agenda SBS adalah penciptaan 4 juta pengusaha yang siap menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi 2 digit dan pencapaian ekonomi nasional yang tangguh. Kata kunci tersebut adalah gerbang dari suksesnya semua agenda di atas.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh Kadin khusus dalam mewujudkan hal ini, yang pertama tentunya penyediaan fasilitas permodalan yang “simple” dan “comprehensive”. Mudahnya akses ke permodalan akan menjadi suatu “attraction” bagi para pengusaha baru. Kadin dapat menghimpun semacam dana abadi yang dapat dinamakan “Entrepreneurship Development Fund” (EDF) yang dapat dimanfaatkan sebagai penjamin bagi permohonan kredit dari para pengusaha anggota Kadin. “Fund” tersebut dapat di kumpulkan dari dana “Corporate Social Responsibility” (CSR) perusahaan-perusahaan besar baik swasta ataupun BUMN yang tergabung di Kadin. Fokus EDF ini lebih dititikberatkan dalam pembangunan UMKM khususnya dan sektor riil pada umumnya.
Pembinaan, pendampingan dan asistensi pengusaha-pengusaha baru ini juga tidak boleh luput dari langkah kedua yang harus diambil Kadin untuk memberikan “guidance” yang benar dalam hal menciptakan pelaku-pelaku ekonomi yang tangguh. Kadin harus senantiasa secara realistis memberikan informasi yang aktual dan lengkap tentang berbagai tantangan yang akan dihadapi oleh para pengusaha baru ini. Sehingga para pengusaha ini akan senantiasa dapat mengambil langkah-langkah antisipatif yang menjadikan mereka pemain tangguh. Penguasaan informasi yang aktual, baik dan benar selalu menjadi kunci sukses di berbagai bidang.
Dengan jaringan yang luas mencakup seluruh wilayah Indonesia, Kadin dapat menjadi perekat perekenomian domestik dan dapat menjadi pembuka pasar domestik yang luas terutama bagi 4 juta pengusaha sebagaimana dijelaskan di atas. Dengan akses yang luas kepada pasar, akan terjalin suatu transaksi ekonomi domestik yang masif yang sangat berpotensi menunjang pertumbuhan ekonomi dua digit. Inilah langkah ketiga yang harus menjadi fokus Kadin jangka pendek.

Tentunya, usaha Kadin perlu mendapatkan dukungan yang serius dari Pemerintah yang berkuasa. Oleh karena itu Kadin harus secara progresif selalu menjadi ujung tombak lobi dan perekat kemitraan Penguasa dan Pengusaha.

Selamat bekerja Bapak SBS, semoga sukses!

Oleh Dr. Poempida Hidayatulloh

One comment

  1. Dear Poempi:
    Thanks for your articles, I hope you can help to write another article to form a series of articles on ” Kadin’s goals, and how to achieve it’
    my concern has always been in Productivity. but my current focus is now on Kadin card.
    I just told walikota kabupaten Bandung, if Kadiin card can help to issue 200,000 cards to Bandung Cimahi people, with the average of Rp.5 juta/card, that means Rp. one trilliun of credit cards potential funds are entered to Bandung Cimahi area. why not make good use of it?
    you may have other bright ideas to input to Kadin card, pls do so.
    Tks, Vince

Tinggalkan Balasan