Ada Agenda Sistemik Pelemahan Partai Politik?

Kemarin, Partai Golkar merayakan Hari Ulang Tahun yang ke 48. Tidak terasa, saya sudah bergabung dengan Partai tersebut dari sejak tahun 1995.
Kehidupan Politik yang saya alami memang sangatlah erat dengan perhelatan yang terjadi di Golkar.
Dinamika politik internal Partai Golkar telah memberikan berbagai pengalaman yang membuat diri saya cukup dewasa dalam berpolitik.
Oleh karena itu, sebagaimana selalu saya sampaikan kepada setiap orang, bahwa untuk saya, cukup satu hidup itu satu Partai saja.
Partai adalah simbol perjuangan. Konsistensi, siap jatuh bangun bersama-sama dengan satu Partai mencerminkan komitmen perjuangan yang jelas, dan juga komitmen terhadap Rakyat dan Bangsa Indonesia.
Bagaimana seorang politisi dapat berkomitmen untuk rakyatnya, jika platform perjuangannya saja berubah-ubah?
Bagi saya terlepas adanya trend semakin menurunnya tingkat kepercayaan kepada Partai, platform perjuangan seorang politisi itu harus jelas. Di mana Ia harus berpijak dan bagaimana kemudian memanifestasikan tujuan perjuangan politiknya, dan bukan semata untuk mencapai kekuasaan belaka.
Yang harus juga disadari oleh semua lapisan Masyarakat bahwa Parpol itu adalah bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan Sistem Tata Negara Republik Indonesia yang tercinta ini. Keberadaan Partai Politik bukanlah suatu “excess” dari proses politik, namun merupakan akar dari basis Sistem Politik Indonesia yang jelas diatur secara konstitusional.
Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pun ditata dengan berlandaskan dukungan Partai Politik.
Partai Politik lah yang menjadi suatu perekat yang sangat integral yang menjadi pusat koordinasi kekuasaan dari pusat hingga daerah.
Tanpa adanya sistem koordinasi seperti itu, Negara Kesatuan Republik Indonesia hanya akan menjadi sebuah catatan sejarah saja.
Partai Politik mengalami proses “self destruction” karena banyak “rent-seeker” kekuasaan yang hanya memanfaatkan Partai Politik sebagai Kendaraan Politik dan bukannya Platform Perjuangan yang berbasis “Solidarity Making”.
Legitimasi Konstitusional yang melekat pada Partai Politik mulai pudar akibat ulah oknum-oknum Partai sendiri.
Dalam konteks Kebangsaan, keberadaan Partai Politik sebagai penunjang utama Sistem Politik Indonesia harus tetap dijaga, karena sesungguhnya lemahnya Parpol akan berdampak pada lemahnya Negara Republik Indonesia.
Himbauan saya, ayo mari bergabung dengan Partai Politik, pilih yang sesuai dengan gagasan perjuanganmu. Isi Parpol dengan orang-orang baru yang baik, progresif, bermoral dan berintegritas.
Sehingga di kemudian hari probabilitas terciptanya Pemimpin yang diharapkan akan lebih besar.

Selamat berjuang!

One comment

Tinggalkan Balasan