Bayi Fatir, korban peluru nyasar akhirnya meninggal dunia semalam, Kamis 23.50 WITA. Penulis menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga Bayi Fatir ini.
Sampai saat ini misteri peluru nyasar belum juga terkuak.
Seperti penulis sampaikan sebelumnya bahwa tidak ada alasan bagi pihak kepolisian untuk tidak melakukan penyelidikan secepatnya.
Basis dari penyelidikan tidak hanya dari proyektil/peluru yang masih bersarang di kepala korban.
Jika pihak kepolisian hanya mengacu pada basis penelitian balistik proyektil, ini tidak tepat.
Karena secara fisika dan matematika dapat dilakukan simulasi yang berupa ekstrapolasi dengan memakai variabel
sudut jatuhnya proyektil dan “muzzle velocity” (kecepatan peluru saat ditembakan) dari berbagai jenis senjata dan pelurunya. Sehingga dapat dipastikan radius asal penembakan.
Dengan menyisir daerah dalam radius itu dan melakukan pencarian fakta berdasarkan kesaksian tentang letupan senjata api maka akan dapat lokasi penembakan.
Apabila proses penyelidikan ini terasa lambat, penulis mempunyai praduga bahwa kasus ini terkesan ditutupi. Karena bisa saja ini akibat dari oknum aparat sendiri.
Apa pun yang terjadi sebenarnya, siapa pun pelakunya, demi kebenaran harus diungkap.
Pihak kepolisian tidak perlu ragu lagi menindaklanjutinya.