Poempida Di Reuni Akbar Alumni Program Beasiswa Habibie

(Dari kiri), Alumni Program Habibie, Ilham Habibie, Daniel Lumban Tobing, Poempida Hidayatullah Gogor Oko Cahyono hadir dalam acara temu kangen di Gedung Arsip Nasional, Jakarta, (Minggu 12/5). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dalam acara reuni akbar 2013 alumni Program Habibie.
(Dari kiri), Alumni Program Habibie, Ilham Habibie, Daniel Lumban Tobing, Poempida Hidayatullah Gogor Oko Cahyono hadir dalam acara temu kangen di Gedung Arsip Nasional, Jakarta, (Minggu 12/5). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dalam acara reuni akbar 2013 alumni Program Habibie.
Poempida Hidayatulloh (kanan) Anggota DPR RI FPG, Menjadi Pembicara Sebagai Salah Satu Alumni Penerima Beasiswa Program Habibie, Nampak juga Daniel Tobing (kiri) Anggota DPR RI FPDI-P Juga Sebagai Salah Satu Alumni
Poempida Hidayatulloh (kanan) Anggota DPR RI FPG, Menjadi Pembicara Sebagai Salah Satu Alumni Penerima Beasiswa Program Habibie, Nampak juga Daniel Tobing (kiri) Anggota DPR RI FPDI-P Juga Sebagai Salah Satu Alumni

Lima belas tahun tak bertemu, akhirnya para alumni penerima beasiswa program Habibie berkumpul kembali dalam acara ‘Reuni Akbar 2013 Punakarya Siswa Program Habibie’, tanggal 12 Mei 2013 kemarin.

Sekitar 400 peserta, alumni dari angkatan 1982-1996. Lulusan dari berbagai negara seperti Amerika, Inggris, Jerman, Belanda, Jepang, Perancis, Australia, dan Kanada. Para alumni ini mendalami berbagai ilmu yang erat dengan Sains dan Teknologi. Namun demikian, kini mereka mempunyai profesi beragam, mulai dari pengajar, peneliti, birokrat sampai pada pengusaha dan politisi.

Reuni lintas negara dan program ini merupakan kali pertama diselenggarakan. Lebih lanjut tujuan reuni ini untuk meningkatkan sinergi dan membentuk jaringan antar alumni demi kemajuan di bidang IPTEK dan ESDM.

Meski demikian, pendiri sekaligus penggagas program, Prof. Dr. Ing Bacharuddin Jusuf Habibie tak dapat hadir karena sedang berada di Jerman. Mereka hanya dapat melakukan pembicaraan teleconference saja.

Punakaryasiswa Program Habibie, dulu dilaksanakan secara rutin setiap tahun untuk menjaring siswa-siswa berprestasi. Siswa yang lolos melakukan tes akan dikirim ke luar negeri seperti Amerika, Jerman, Jepang, Kanada, Australia, Inggris, Perancis, dan Belanda untuk program S1.

Program sepeti Overseas Fellowship Program (OFP), Science and Technology Manpower Development Program (STMDP), dan terakhir Science, Technology And Industrial Development (STAID) pun disiapkan untuk sedikit siswa yang lolos seleksi. Sayangnya, program itu terhenti pada tahun 1996 karena terjadi krisis moneter.

Saya sebagai seorang alumni dari program tersebut merasa sangat bangga menjadi bagian dari kelompok yang mempunyai kemampuan membangun teknologi tinggi mulai dari membangun pembangkit listrik, pesawat terbang, microchip, serat optik sampai pada teknologi nuklir. Namun sangat disayangkan para alumni yang mempunyai kemampuan dan potensi besar ini belum termanfaatkan secara penuh kemampuannya oleh Pemerintah RI sekarang.

Jangan berhenti berjuang teman-teman. Harapan masih terbuka lebar untuk kita.

Salam,
Poempida

One comment

Tinggalkan Balasan