Ancaman Pemecatan Para Kader Golkar Yang Mendukung Jokowi-JK Tidak Masuk Akal!

Sesuai dengan ancaman dari elit DPP Partai Golkar akan adanya sanksi Pemecatan kepada para Kader Golkar yang mendukung Jokowi-JK merupakan suatu langkah yang tidak masuk akal. Hal ini akan berpotensi menjadi preseden yang buruk dari kepemimpinan Bang Ical dan memicu gejolak internal Partai yang tidak diperlukan.
Seyogianya DPP PG harus dapat memahami situasi yang berkembang saat ini di dalam internal Golkar, sehingga diperlukan suatu langkah kebijakan yang akomodatif.
Ada pun basis-basis rasionalitas tersebut adalah sebagai berikut:

1. Keputusan Rapimnas VI memberikan mandat penuh kepada ARB dalam membangun Koalisi itu berdasarkan harapan memberikan dukungan ke PDIP. Hal ini sangat terasa menjadi suasana kebatinan yang ada pada saat Rapimnas kemarin.

2. Jusuf Kalla yang dipasangkan sebagai Cawapres dari Capres PDIP DNA koailisinya, Jokowi, adalah kader Golkar Tulen, bahkan Beliau adalah Mantan Ketua Umum Partai Golkar.

3. Banyaknya kekecewaan arus bawah atas keputusan DPP untuk berkoalisi dengan Gerindra mendukung Prabowo-Hatta.

4. Sesuai dengan AD/ART Partai Golkar Pemecatan Kader itu bukan Hak Prerogatif Ketua Umum. Harus berbasis prosedural yang dilandaskan oleh pelanggaran yang fatal terhadap Organisasi Partai.

Jika kemudian terjadi kebijakan Pemecatan ini, maka saya melihat potensi terjadinya gejolak yang akan mengarah kepada Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar.
Saya melihat bahwa para elit DPP Partai Golkar masih dapat berpikir rasional dan lebih menekankan pada soliditas Partai. Karena Partai Golkar diciptakan bukan sekedar dalam konteks berkaoalisi tapi harus berbasis pada pemikiran membangun Bangsa ke depan.

Salam,
Poempida Hidayatulloh

2 comments

  1. Bung Poempida tadi sy baca berita , bahwa Bung menjadi Juru bicara JK. Apabila Pasangan Capres Jokowi – JK nanti terpilih, kira-kira gmn Pasangan Capres ini melihat permasalahan OS BUMN. Apa Beliau ini py kemauan yang sama dengan Bung Poempida untuk menyelesaikan masalah OS BUMN dalam waktu dekat bahkan juga OS di Perusahaan Non BUMN. Mohon Bung Poempida dapat menaggapi masalah ini… Karena Pasangan Capres tetangga sebelah sdh menyampaikan komitmentnya untuk peneyelesian masalah Buruh OS. Tksh.

  2. Pemecatan yang dimaksud diatas adalah melepaskn jabatan strukturanya, bagi mereka yang tidak sejalan dengan kebijakan Partai Golkar.Saya bukan anggota dan bahkan bukan juga simpatisan Golkar, tapi melihat dispute yang terjadi di internal Golkar saya ingin nimbrung terutama dalam konteks nilai-nilai perjuangan atau ideologi partai.Rapimnas sebagai produk institusi adalah salah satu pilar nilai perjuangan dan ideologi apapun hasilnnya , bahwa nuansa kebatianan peserta rapim condong kesalah satu kubu itu syah tapi perspektif individu dan atau kelompok.Bung Akbar menurut saya mendukung ARB semata -mata membawa amanah Rapim yang pada hakekatnya membela produk institusi.Kebesaran sebuah Partai terletak pada ketaatan azas dan loyalitas anggotanya serta ketokohan elit pimpinannya , terutama kepiawian sebagai politisi juga negarawan ,dimana kepentingan bangsa menajdi pertaruhanya .Menurut saya ARB telah memainkan peran tersebut dengan baik , meskipun beliau sendiri tidak mendapat bagian proporsional sebagai partai nomor dua terbesar, tapi pastinya gerbongnya proporsional.Sekedar renungan : ingat Ibunda JF Kenedy saat putranya tewas tertembak oleh pelaku misterius berkomentar Tuhan sudah memberi banyak kepada keluarga besar Kenedy, dan Dia kini meminta banyak.Saya orang Islam dan tidak tahu ayat dari injil mana dia kutip. Tetapi dalam konteks ARB adalah sebagai manusia Allah SWT sudah memberi banyak pada keluarga besar ARB ( Ketua Kadin,Menko ,Ketua Insyinyur di ITB dll ) dan kini dengan perolehan suara terbanyak nomor dua – to get nothing as a personal , tetntu dalam perspektif seorang politikus pada umumnya. Bung Akbar dan Bung Ical mampu meletakkan nilai dasar perjuangan dan ideologi Partai.Wallahu’alam

Tinggalkan Balasan