Oh Minangkabau

Oh Minangkabau

Sedih rasanya jika melihat hasil perolehan pilpres 2014 di Sumatera Barat. Daerah yang seharusnya mempertimbangkan prestasi, kontribusi dan keberadaan seorang Sumando, bernama Jusuf Kalla (JK).
Bagi mereka yang belum kenal Pak JK, Beliau itu adalah Suami dari Ibu Mufidah yang asli orang Lintau, Tanah Datar. Rumah gadang Keluarga Ibu JK ini bisa dilihat di Lintau. Bahkan Putra Pak JK, Solihin J Kalla itu seorang Datuk di sana. Belum lagi Pak JK itu berbesan dengan Keluarga Bapak Arifin C Noor, orang Solok.
Mengapa kemudian Jokowi JK kalah telak di Sumater Barat? Padahal Saya sebagai Wakil Rakyat Sumatera Barat, selalu ingat perhatian Pak JK saat menjadi Wapres RI 2004-2009, pada Pembangunan Sumatera Barat. Tidak hanya itu, ketika Gempa melanda Sumbar pun, tidak sedikit penggalangan bantuan yang dikirim oleh Pak JK secara pribadi atau pun juga melalui jaringan Palang Merah Indonesia.
Namun, saya paham, sudah terlalu lama saya berkemcimpung dalam politik sehingga memang kontribusi yang tulus dan baik tidak serta merta proporsional dengan perolehan dukungan suara.
Saya sangat memahami bahwa Pak Jokowi dan Pak JK adalah 2 negarawan terbaik yang dimiliki Bangsa Indonesia.
Insya Allah, Sumatera Barat tetap akan menjadi perhatian Beliau Berdua dalam Pembangunan Nasional ke depan.
Saya akan menjaga hal itu agar tetap Sumatera Barat mendapatkan perhatian penuh. Sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab kepada masyarakat Mingkabau.

Salam Revolusi Mental
Poempida Hidayatulloh

8 comments

  1. Kekalahan telak capres no 2 bukan karena rakyat Sumbar a.k.a Urang Minang tidak suka JK, tidak pula lupa pada Jasa-jasa beliau, pun bukan karena kami tidak mengganggap ke-sumandoan beliau. Ini adalah masalah wawasan Urang Minang yg sdh cukup untuk melihat situasi politik secara matang, andai saja Pak JK jd Capres, mgkn kenyataan nya akan berbeda. Mohon bg Pompida bedakan perasaan cinta dan politik, ini soal kecerdasan memilih, soal politik, bkn kekerabatan sumando ninik mamak. Saya anak Urang Minang meminta bg Pompida tidak menyalahkan dan tidak perlu merasa sedih seakan-akan kami punya hutang banyak. Tidak baik menyalahkan orang lain atas pilihannya. Ini demokrasi, tidak memilih pun dilindungi oleh undang-undang.

  2. kalau keluarga saya baik yang di kampuang maupun yang di rantau mendukung Jokowi JK Pak….. saya menghargai urang sumando, bukan ikut Bapak Gubernur yang memilih Prabowo Hatta dan kepala daerah se Sumatera Barat pendukung No. 1 semuanya…

  3. Yang saya perhatikan dan rasakan di Sumbar ….kenapa Jkw-Jk kalah suara krn….pengaruh dari Pimpinan daerah yang menjadi Timses prahara…mulai dari Gubernur,walikota,bupati…..semuanya unsur dari salah satu partai koalisi Prahara….jadi suara jkw-jk menjadi minoritas di sumbar……, tapi walopun minoritas alhamdulillah jika Tuhan berkehendak Jkw-Jk jadi Presiden….maka terjadilah….kita ga bisa menolak kehendak Allah……

  4. Assalamualaikum wrwb,
    Tahun depan Pilkada Sumbar akan berlangsung, desiran bakal calon udah terdengar dari beberapa kubu, melihat Situasi dan kondisi saat ini dan kedepan kita butuh figur yang tangguh dan berwawasan yang kuat serta berkualitas SDM yang tinggi. mengingat ancaman yang cukup besar bagi eksistensi Sumatra Barat ke depan.
    Wassalam wrwb

Tinggalkan Balasan