Apakah Kita Sudah Merdeka?

Tidak terasa sudah 69 Tahun Indonesia Merdeka.
Batasan kemerdekaan yang dipahami adalah berbasis pada terbebasnya kita dari berbagai bentuk penjajahan yang bertentangan dengan Peri Kemanusiaan dan Peri Keadilan. Jika dilihat dari sisi Peri Kemanusiaan nampaknya belum juga tuntas persoalan Bangsa ini dalam konteks menyelesaikan masalah kemerdekaan ini. Secara riil kita masih menyaksikan terjadinya perbudakaan di pabrik Kuali yang sangat mengenaskan. Dan juga masih banyak orang-orang yang terzalimi dalam bentuk perbudakan modern, yang ironisnya terjadi di BUMN-BUMN dimana seharusnya BUMN menjadi ujung tombak dari penciptaan kesejahteraan bagi Rakyat Indonesia. Hak ketenagakerjaan para pekerja ini yang dilindungi oleh Undang-Undang yang ada tidak juga dapat tercermin dalam kehidupan di era sekarang ini.
Sedangkan dari sudut Peri Keadilan, penegakan hukum yang lemah menjadikan basis skeptisme para pencari keadilan, di mana masih nampak dan terasa hukum lebih tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Yang punya masih nampak berkuasa di mata hukum yang miskin harus menelan mentah-mentah ketajaman hukum secara apa adanya. Disnilah semakin nampak penjajahan baru dari si kaya kepada si miskin dalam bentuk permainan hukum. Akankah kita diamkan saja?
Bentuk penjajahan lain adalah dalam bentuk penjajahan teknologi. Ini memang sangat sulit dilihat, karena memang terjadi secara laten. Mitos alih teknologi selalu ditawarkan oleh calo-calo penjual teknologi asing. Padahal Teknologi adalah suatu hal yang harus direbut atau bahkan dicuri. Karena Alih Teknologi tidak serta merta terjadi secara natural, tetapi harus diperjuangkan untuk dikuasai. Semua negara maju di dunia sangat paham bahwa jika ada peradaban dengan penguasaan teknologi lebih tinggi dari peradaban lainnya, maka peradaban yang menguasai teknologi itu akan menjadi penguasa dari peradaban lainnya. Sejarah sudah membuktikan itu. Kini kita sudah dibuat menjadi konsumen yang adiktif terhadap perkembangan teknologi yang ada. Ketergantungan kita terhadap teknologi menjadi basis kelemahan kita sebagai Bangsa yang sangat terlihat secara kasat mata. Akankah kita diamkan juga?

4 comments

  1. Apakah rakyat negri ini sudah benar2 merdeka atau kemerdekaan hanya sebuah pengakuan terhadap kedaulatan sebuah negara saja,,???

  2. kami outsourcing pertamina balongan indramayu blm merdeka sepenuhnya pa poempi ,salah satubukti real paling mendasar bhw kami blm merdeka secara hakiki adalah seperti tahun- tahun yg lalu ketika barisan kami dikotak-kotakan antara karyawan tetap dgn kami kaum outsourcing dalam memperingati hari kemerdekaan RI yg ke 69 kemarin minggu.sepertinya Tidak ada itu namanya campur baur, satu bangsa satu negara..pantas saja mengenai status,imbal jasa n kesejahteraan lainnya manajemen pertamina membuat perbedaan mencolok diantara karyawan tetap dgn outsourcing, pantas saja diantara kami sering ada kecemburuan kesejahteraan sedangkan kami outsourcing ikut banting tulang dalam mengeksistensikan yang namanya BUMN PT.PERTAMINA.

    bertahun-tahun budaya pertamina mengkotak kotakan antara karyawan tetap dengan outsourcing jelas bertolak belakang dengan hakikat arti kemerdekaan itu sendiri .meski ada usaha dan upaya dari pihak- pihak yg peduli akan nasib kami, berusaha membebaskan kami dari belenggu penjajahan manajemen pertamina n kroninya, kami hanya bisa harap-harap cemas akankah terwujud impian kemerdekaan kami suatu saat nanti??

    kami disini masih dijajah dalam bentuk perbudakan modern!! Yang bikin kami lebih teriris kami dijajah bukan oleh bangsa lain tapi oleh bangsa sendiri..ironis memang….rupanya tahta,jabatan,uang dan kekuasaan telah membutakan mata hati para penjajah kaum outsourcing BUMN PT.PERTAMINA .

  3. Secara kebanggaan territorial Memang kita sdh merdeka tp klo dr sisi warga negara RI kita msh belum sepenuhnya, kemerdekaan hanya dimiliki sebatas org2 yg berkuasa/mempunyai jabatan. Semua tdk lepas dr kebijakan pemerintah yg msh blm bisa melihat secara jernih n akal sehat. Juga mental dr para pejabat yg ada. Semoga di pemerintahan JKW-JK bisa merubah nuansa turun temurun yg tdk baik

  4. Merdeka ?? Mimpi pak!
    Saya termasuk org yg paling pesimis dgn negara ini, malahan kita di jajah bangsa sendiri!
    Saya kehilangan kesempatan bekerja hanya karena sudah menikah padahal seluruh tahapan seleksi sudah saya lalui, dan berakhir ketika saya jujur tentang status saya.
    bukan hanya sekali tetapi berulang kali dan terakhir saya diterima di bpjs kesehatan dgn terpaksa menyembunyikan status pernikahan saya, ada diskriminasi yg sangat jelas disini untuk jurusan dokter diperbolehkan menikah, padahal tugas dan tanggung jawab sama dgn jurusan yg lainya, 6 bln berjalan akhirnya saya mengakui status saya n hasilnya saya di berhentikan n harus membayar denda 100jt! Sebagai jaminan ijazah saya di sita..Sekarang saya tidak tahu harus berbuat apa ijazah modal mencari kerja sudah disita, Boro2 buat nebus 100jt untuk makan aja saat ini saya masih bingung..

    Inilah kemerdekaan di negeri ini ketika hak mendapatkan pekerjaan yg layak n melanjutkan keturunan dijamin oleh undang2 msh bisa dilanggar oleh badan pemerintah yg seharusnya memberikan kesempatan yg seluas2nya untuk putra-putri indonesia yg memang memiliki kredibitas dlm bekerja..

    #SalamPengangguran!

Tinggalkan Balasan ke zainal arifinBatalkan balasan