Gagasan Agung Laksono Ketua Umum Partai Golkar tentang wacana Golkar Keluar dari KMP tapi tidak bergabung di KIH yang berarti menempatkan Golkar pada posisi Independen, bagi saya ibarat pucuk dicinta ulam tiba. Seperti dari dulu wacana tersebut selalu Ada di benak saya sebagai berikut:
Saatnya Golkar untuk Independen – http://poempida.com/2011/03/01/saatnya-golkar-untuk-independen/
Kemitraan strategis tidak Serta merta terbentuk dalam suatu koalisi. Namun dalam posisi Independen pun hal tersebut senantiasa dapat dilakukan.
Yang harus menjadi Dasar dari pengambilan langkah politik itu adalah berapa besar pilihan tersebut akan memberikan peluang yang lebih besar bagi kemenangan untuk Partai Golkar di Pemilu yang akan datang.
Sudah 2 periode Golkar berada dalam koalisi Pendukung Pemerintah. Namun juga tidak memberikan hasil maksimal dalam 2 kali diselenggarakan Pemilu.
Posisi Independen akan memberikan flexibilitas politik kepada Golkar until bermain mengangkat berbagai isu strategis. Selain itu juga Golkar tidak akan terbelenggu oleh komitmen koalisi untuk mendukung Pemerintah sepenuhnya, apalagi jika Pemerintahan yang didukung lemah dan banyak mengeluarkan kebijakan yang tidak populis.
Semangat kekaryaan dapat dibangun dengan basis-basis penguasaan pemerintahan daerah yang lebih implementatif.
Positioning yang tidak linear dan tidak mudah terbaca akan menjadikan Golkar secara politis menjadi lebih menarik. Ini akan membuat daya tarik tersendiri bagi para pemilih pemula.
Golkar Independen? Jawabnya: Bisa! Mantap!
Ketua DPP Partai Golkar
Poempida Hidayatulloh
Baguslah, di bawah ARB luluh lantak.