Duplikasi Uang Secara Sains, Mungkinkah?

Oleh Dr. Poempida Hidayatulloh

Maraknya pemberitaan mengenai Kanjeng Dimas yang dapat menggandakan uang, yang kemudian ditangkap menjadi perhatian penulis. Bukan hanya karena kemampuan sang Kanjeng yang dapat menggandakan uang, namun juga dikarenakan adanya pembelaan dari seorang kawan penulis yang juga akademisi, Ibu Marwah Daud Ibrahim. Pembelaan Bu Marwah inilah yang kemudian membuat penulis terpanggil untuk membahas topik dengan judul seperti di atas.

Setiap benda yang ada di dunia ini adalah “matter” atau “anti matter” yang terdiri dari atom-atom yang membentuk suatu struktur kompleks yang menjadi bermacam-macam benda-benda di sekitar kita.

Dalam konteks duplikasi atau penggandaan suatu benda, termasuk uang, haruslah terjadi duplikasi atom yang membentuknya. Dalam ilmu fisika ini tidak dibenarkan. Karena atom-atom yang ada sebenarnya hanya melakukan penyusunan ulang dari struktur satu ke yang lainnya sehingga mengakibatkan perubahan wujud benda-benda yang dipengaruhi oleh keberadaan lingkungannya.

Manusia dan mahluk hidup pun juga terdiri dari sel-sel yang membentuknya, di mana sel-sel ini terdiri dari struktur atom juga. Sel-sel yang berkembang dengan memisahkan diri juga bukan merupakan proses duplikasi atom. Tapi merupakan suatu proses penyusunan ulang atom-atom (restructuring/rearranging).

Sehingga secara singkat proses duplikasi suatu benda dalam hal ini uang adalah suatu proses yang dapat dikatakan tidak mungkin.

Lalu bagaimana dengan kloning? Kloning bukanlah suatu proses duplikasi tetapi merupakan suatu proses menyamakan sifat-sifat sel mahluk hidup berbasis kromosom sehingga memunculkan mahluk lain yang serupa.

Satu-satunya hal yang masuk akal dalam aksi penggandaan uang Kanjeng Dimas adalah jika yang bersangkutan dapat melakukan teleportasi. Intinya Dia harus mengambil uang entah dari mana dan memindahkannya pada koordinat tertentu. Teleportasi dimungkinkan jika yang bersangkutan mempunyai kemampuan keluar dari dimensi ruang dan waktu atau membengkokkan ruang dan waktu. Tentu untuk dapat melakukan hal ini diperlukan suatu energi yang besar. Atau dapat juga dibantu oleh sesuatu yang hidup dengan fasa (Phase) yang lain. 

Semoga saja tulisan ini dapat membukakan nalar rasional kita semua. 

2 comments

  1. Ya sy setuju dengan pendapat pak pompida perihal kanjeng bisa dapat melakukan teleportasi..apakah kanjeng dibantu oleh sesuatu yg hidup atau sesuatu dari dimensi ruang dan waktu..itu semua bisa menjadi penelitian utk kita semua

  2. Teleportasi, mungkin sama dgn film “Jumper”. Apa yg dilakukan David Rice lbh masuk akal dari pada menggandakan uang.

Tinggalkan Balasan ke WempyBatalkan balasan